Pages

Friday, 26 February 2016

Sugeng Rawuh GO BOX Semarang

Kemarin, tanggal 25 Februari 2016 aku berkesempatan untuk menjadi MC di acara Grand Launching Go Box Indonesia, yang ada di cafe Tekodeko Semarang. Jadi layanan GO BOX sekarang sudah bisa di gunakan di kawasan Semarang. Disini aku bukan mau promosiin GO BOX nya karena ini bukan berbayar, yang lebih aku soroti disini adalah tujuan GO BOX, atau secara umum tujuan PT. GO - JEK, yaitu ingin menyejahterakan masyarakat di sektor informal.  Aku sangat tertarik waktu Bapak Arief Fadhilah (GO BOX Head of Operations) mengatakan bahwa hadirnya perusahaan ini ibarat lentera yang datang ke suatu desa tanpa cahaya. Selama ini saya tahu kalau PT. GO-JEK akan selalu memberikan pelatihan pada driver nya, contohnya pelatihan menggunakan SmartPhone yang tidak semua drivernya ternyata bisa menggunakan. Saya kira tujuan perusahaan ini untuk menyejahterakan banyak orang sudah mulai tercapai.
Sayang nya belum semua orang menyadari kalau sebenarnya Perusahaan ini sebenarnya punya misi mulia. Aku suka sedih pas lewat jalan-jalan di kampung atau gang-gang yang memasang gambar besar yang intinya bertuliskan larangan untuk jasa dari Perusahaan ini untuk masuk ke wilayah mereka. Bahkan bukan cuma Perusahaan ini saja, perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama juga dilarang. Fenomena ini terjadi di kota besar seperti Bali dan Bandung.
Please... lihat segala sesuatu dari segi positifnya, sebenarnya masih banyak yang bisa di lakukan dari pada hal ini. Membawa perubahan memang sulit, sulit bagi beberapa orang yang memilih untuk stay di zona nyamannya.
Intinya aku cuma mau share kalo sebenernya saat kita mau beranjak atau mencoba keluar dari zona nyaman, atau mau beradaptasi dan menerima perubahan, itu akan membawa dampak yang baik juga untuk kita.

xoxo
Dea Rizkita

Thursday, 25 February 2016

AFEKSI.




Menurut aku hubungan antara kakak dan adik adalah hubungan yang sederhana tapi banyak mengandung afeksi. Mengumpat di depan, diam-diam rindu di belakang.



Tuesday, 23 February 2016

Un-Planned Holiday

Liburan semester ini aku putuskan untuk berkunjung ke Bali, ke tempat keluarga dari pacar aku berasal. Disana memang Holiday-able sekali, siapa yang tidak mengakui kalau Bali adalah tempat yang sangat nyaman dan indah. Jadi ceritanya aku dan pacar sama sama melanjutkan studi S2 kami dan pada semester awal kemarin cukup menguras tenaga dan emosi kami. Kami berkuliah di tempat yang berbeda, aku di Semarang dan dia (selanjutnya aku panggil Dede) berkuliah di Yogyakarta. Kami pasangan LDR yang sama-sama sibuk dan jarang bertemu, jadi saat ada liburan seperti kemarin kami memutuskan untuk bertemu di Bali.
Aku dan Dede sangat jatuh cinta dengan Ubud, daerah di Bali di Kabupaten Gianyar. Kalau banyak orang mencari pantai di Bali berbeda sama kami, kami lebih mencari yang "hijau-hijau" di Bali, jadi kami putuskan untuk liburan ke Ubud. 
Di Bali kami berdomisili di rumah Dede di kawasan Denpasar yang sangat ramai dan "kota" banget lah. Kami coba searching hotel murah di kawasan ubud melalui aplikasi Traveloka. Kami menemukan satu hotel di tengah Ubud, dekat dengan keramaian dan sangat strategis, namanya Peacock Inn Ubud , kami booking dengan harga Rp 340.000,00 cukup murah kan ? Proses kami mencari hotel ini cukup susah, dengan bantuan Waze akhirnya kami sampai dan menemukan hotel ini. Peacock Inn ini hotel bergaya minimalis yang mungil di tengah rumah warga, hotelnya sangat kecil dan kayaknya baru berdiri belum setahun. Kami datang dan disuguhkan dengan pemandangan kolam renang mungil di sudut depan hotel.

Peacock Inn Pool
 Kami senang saat melihat hotel ini, sesuai dengan ekspektasi kami, apa lagi saat kami datang kami disuguhkan welcoming drink yang cukup segar. TAPI........... Ternyata ada kesalahpahaman antara Hotel dengan pihak Traveloka. Intinya aku dan Dede tidak medapatkan kamar, karena hari itu kamarnya full. Oh my God.... gak seharusnya kesalahan seperti ini terjadi, aku langsung bete dan memilih untuk diam, biar Dede yang mengurus. Ternyata pihak hotel sudah memikirkan solusi dari masalah ini dengan meng-Upgrade kamar kami ke hotel lain yang katanya lebih bagus, namanya Kubu Bali Baik Villa and Ressort, sebelum diantar kesana kamo bertanya-tanya dulu tentang lokasi disana, ternyata lokasinya cukup jauh dari pusat Ubud karena ada di daerah pedesaan. Karena tidak ada pilihan lain, kami diantar ke Kubu Bali Baik Villa and Ressort.
Tampak depan dari Hotel ini cukup besar dan kami yakin harga hotel ini jauh lebih mahal dari pada hotel kami sebelumnya. Hotel ini ada ditengah-tengah sawah yang hijau dan super duper indah. Aku gak bisa deh berpaling dari indahnya sawah Ubud, walau banyak sawah di Semarang, tapi sawah di Ubud tu beda, gak tahu kenapa. Ini adalah tipe kamar yang diberikan pada kami.

Deluxe Room

Lihat dong apa yang bisa kamu lihat saat kami buka jendela, oh my gooooooooood. Aku bener-bener in love with Ubud. Kami akhirnya memutuskan buat istirahat sebentar dan sorenya kita mau jalan-jalan ke pasar seni Ubud dan makan dsalah satu restoran di sana.
Pagi harinya kita memutuska buat berenang buat refreshing dan olahraga. Di hotel ini kolam renang nya menghadap sawah langsung dan masih kedengeran suara jangkrik dan serangga lainnya. Bener-bener pagi yang sempurnya di Ubud.

Good Morning Ubud

Setelah kami renang, kami disuguhkan sarapan yang super enak dan pelayananya bener-bener ramah. Tamu dihotel itu hanya kami, kami bener-bener ,erasa jadi Queen and King banget hehe...
Kami iseng searching berapa sih rate untuk Hotel Kubu Bali Baik ini, ternyata ratenya sekitar Rp 800.000,00 untuk kamar yang kami tempati. Ternyata ini bukan musibah yang awalnya kami bete banget saat ada kesalah pahaman antara Peacock Inn sama Traveloka. Tapi kesalahpahaman ini ternyata menguntungkan kami hehe.

See you in our next holiday
Tidak semua kesalahpahaman bakalan menguntungkan kita sebagai customer, gak ada salahnya saat kita melakukan reservasi ke sebuah hotel untuk mengkroscek ulang ke puihak hotel beberapa hari sebelumnya. Okey semoga bisa menjadi reverensi tempat liburan yah...

xoxo
Dea Rizkita

Sugar Face & Body Cleanser Review

 Aku bukan seseorang yang ahli banget dibidang beauty, tapi aku tertarik untuk terus nyoba produk-produk baru terutama homemade product. Homemade Product  yang aku coba biasanya adalah produk buatan Indonesia (love our local product) dan rata-rata mendapatkan review positif dari banyak orang.
Kaya produk yang bakalan aku review ini adalah produk lokal, buatan Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi, hehe. Kenapa? karena banyak banget yang sudah mencoba produk ini dan bilang kalo produk ini oke punya. Produk yang aku coba adalah produk cleanser dari The Bath Box , namanya "Sugar Face & Body Cleanser". Awalnya aku ngeliat instagram dan tertarik banget sama beberapa produk nya dan sampai akhirnya aku memutuskan buat beli si Sugar ini.
My New Holly Grail
Sekarang aku bakalan ngasih tau tentang cara pakainya dan review pribadi dari aku. Untuk cara pakainya itu gampang-gampang susah, kamu harus bener-bener niat bersihin muka karena ini biasanya aku pakai setelah aku pakai facial foam (second cleanser).

Cara Pakai :
  1. Bersihkan muka kamu terlebih dulu dengan facial foam kesukaan kamu (aku menggunakan garnier man)
  2. Keringkan wajah dan tangan kamu setelah mencuci muka, ambil sejumput Sugar ke telapak tangan kamu.
  3. Beri sedikit air, sampai produk ini mulai mencair.
  4. Usapkan pada seluruh wajah dan gosok-gosok perlahan.
  5. Diamkan selama 3 menit untuk hasil yang lebih maksimal.
  6. Bilas dengan air dan keringkan wajah.
Review :
Setelah aku menggunakan Sugar ini sehabis aku cuci muka, kulit rasanya jadi bener-bener bersih, karena di dalam sugar ini ada butiran-butiran scrub alami (dari gula) yang bisa membantu buat mengangkat kulit mati. Lalu, aku suka banget sama wanginya karena bener-bener relaxing banget hehe, kadang sampai lupa waktu sampai menggosok-gosok muka. Harganya menurut aku masih sangat masuk akal, aku beli ini dengan harga Rp 90.000,00 di web mereka. Kalau disuruh menilai berapa nilai buat si Sugar ini dari 1-10 aku kasih 8, yeaaaaay !!!

Note:

  1. Jangan kaget waktu pertama kali kamu membuka kemasan Sugar karena bentuknya sangat ..... ya susah di deskripsikan. Pertama aku buka produk ini aku kaget melihat bentuknya yang agak aneh, tapi setelah di coba aku gak kecewa kok. 
  2. Untuk kamu yang berminat beli, mereka biasanya membuka PO khusus untuk Sugar ini, kalau tidak salah setiap hari rabu - jumat dan sabtu akan dikirim ke alamat kalian.
  3. Sugar ini dibuat dari bahan-bahan alami yang artinya produk nya ga tahan lama, aku beli sekitar bulan februari awal dan masa kadaluarsa nya sekitar pertengahan maret.
    Sudah hampir habis :p

Masa pakainya kurang lebih 1 bulan
Sekian review dari aku, semoga bisa membantu kamu yang sudah mulai mencari-cari investasi apa yang bakal kamu gunakan buat kulit. hihihiSemoga bermanfaat ya....
xoxo
Dea Rizkita

Monday, 22 February 2016

Tourism Ambassador of Central Java

Hai People....
Kali ini mau sedikit sharing tentang prestasi dan pengalaman yang pernah aku raih sebagai seorang Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah atau biasa disebut dengan Mbak Duta Wisata Jateng. Postingan ini bukan bermaksud pamer atau sombong ya hehe, aku cuma ingin bercerita betapa beruntungnya aku dan banyak pelajaran yang aku ambil saat menjalani proses ini.

Berawal dari kesempatan mengikuti lomba di tingkat Kabupaten Semarang di tahun 2014, ini benar-benar tidak direncanakan. Karena awalnya aku hanya diajak oleh temen SD aku namanya Fafa yang sudah mengikuti lomba ini tahun sebelumnya. Pada hari pertama audisi aku rasanya super duper tidak percaya diri, mendadak pingin pulang sebelum mengikuti audisi. Tapi untungnya aku gak secemen itu dan tetap memberanikan diri untuk ikut audisi. Singkat cerita akhirnya aku terpilih menjadi salah satu Finalis yg akan mengikuti proses karantina. Saar karantina aku merasa cukup percaya diri, bukan PD untuk menang ya tapi PD aja bisa meraih yang terbaik sampai akhirnya bisa meraih Juara 1 pada pemilihan ini.

Pemilihan Mas Mbak Duta Wisata Kabupaten Semarang



Karena menjadi juara 1 pada saat pemilihan di tingkat Kabupaten, maka secara langsung saya harus mewakili Kabupaten Semarang ditingkat Provinsi untuk mencari gelar Duta Wisata Jawa Tengah. Permasalahannya adalah, Kabupaten semarang memiliki jejak rekam yang tidak begitu baik untuk finalis perempuannya. Karena wakil perempuan yang dikirim oleh Kabupaten Semarang selalu gagal menempati posisi juara (boro-boro juara kadang 10 besar saja tidak), beda cerita dengan wakil laki-laki yang dikirim Kabupaten Semarang yang selalu memasuki posisi strategis 3 Besar.
Diajang ini Dinas Kabupaten Semarang mengharapkan aku bisa memperbaiki sejarah yang ada. Jujur aku sedikit terbebani dengan tanggung jawab ini. Aku sempat mengatakan pada salah satu orang dinas Kabupaten Semarang " Pak kalo tiga besar saya jamin saya bisa, tapi kalau juara 1 saya gak janji." sebenarnya agak ke PD an juga aku setelah datang TM dan melihat saingan ku sekilas aku berani mengatakan seperti itu. Akhirnya karena apa aku juga tidak begitu paham saat malam final banyak orang yang tida mengira kalau aku yang akan menang di tingkat Provinsi. Akhirnya aku berganti pasangan hehe dengan mas Purwo wakil dari kota Magelang.

bersama bapak sekda jateng
Lagi-lagi karena menjadi juara 1 ditingkat Provinsi maka aku dan Mas Purwo harus mewakili Jawa Tengah di ajang Nasional. Kali ini lebih berat lagi, Jawa Tengah memiliki jejak rekam yang sangat baik (selalu juara dan minimal 3 besar). Aku dan Mas Pur mengusahakan yang terbaik untuk Jawa Tengah, tapi jujur di ajang ini metal kami tidak sekuat yang diharapkan, menanggung "beban" Jawa Tengah yang selalu juara dan lawan kami yang benar-benar beragam, membuat kita bener-bener ngeper. Aku merasa tidak puas dengan kinerjaku dan penampilanku di ajang itu, aku bisa lebih baik dari itu dan jujur untuk aku sendiri aku baru pertama kali mengalami krisis percaya diri seperti ini selama hidup ku. Namun kami sudah berusaha yang terbaik untuk Jawa Tengah. Kami sangat berterimakasih atas banyaknya dukungan dari teman-teman.

Terimakasih Jawa Tengah sudah memberikan kesempatan ang luar biasa untukku dalam mematangkan mental dan aku akan tetap berusaha memberikan yang terbaik untukmu Jateng.

xoxo
Dea Rizkita
#JatengGayeng


Tea Time Talk

Pada akhirnya aku memberanikan diri untuk menulis blog setelah sekian lama, aku gak begitu ngerti kenapa aku akhir-akhir ini pingin banget menulis blog. Sampai akhirnya aku banyak terinspirasi dari para blogger Indonesia yang bisa berbagi di blognya dan bisa bermanfaat untuk orang lain seperti Mbak Andra Alodita dan Mbak Lizzie Parra.

Kenapa Tea Time Talk ??? Aku cuma beberapa kegiatan yang cukup padat setiap harinya, seperti menjalankan kuliah S2 ku dan menjalankan usaha kecil kecilan dibidang dekorasi dan florist. So aku menyempatkan waktu untuk ngeblog di sela-sela kegiatan aku, aku cari waktu santai buat ngeblog sambil minum teh (kebiasaan aku setiap hari kalau lagi nyantai).

Di T3 (Tea Time Talk) aku bakalan banyak bercerita seputar fashion, beauty dan kegiatan aku sehari-hari. aku berharap bisa bermanfaat untuk orang lain.

xoxo
Dea Rizkita